Kisah Sukses Pengusaha Percetakan dengan Mesin PZ Maxima

Kisah sukses bisnis digital printingTRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ketekunan menjadi kunci sukses Muslimin, sebagai pengusaha percetakan di Samarinda. Muslimin masih ingat ketika ia berusia 10 tahun, harus berkeliaran di jalan dan pasar untuk mengais rejeki. Itu ia lakukan hanya untuk bisa memiliki uang jajan dan membantu orang tuanya.

"Dulu, kalau saya mau jajan, ya dagang koran atau semir sepatu. Kalau dapat Rp 10 ribu, saya kasih ibu Rp 5 ribu. Sisanya saya pakai buat jajan," kenang Muslimin, kepada TRIBUNKALTIM.CO, di kantor CV Sinar Mentari, di Komplek Stadion Segiri, Samarinda, Provinsi Kaltim, Rabu (15/4/2015).

Usahanya dikenal pejabat pemerintah dan politisi, lantaran ia aktif diberbagai organisasi. Pemilik Percetakan CV Sinar Mentari, Muslimin dengan mesin cetak multi colour merek Konica seharga Rp 380 juta. Tidak hanya bisnis baliho, ia juga memiliki beberapa titik penyewaan bilboard atau reklame dibeberapa ruas jalan protokol. Tidak heran jika, Muslimin dikenal sebagai pengusaha percetakan dan reklame langganan pejabat dan politisi.

Kesuksesannya menjadi pengusaha sablon atau percetakan tidak datang begitu saja. Ia harus mulai saat duduk dibangku kuliah di STIE Muhammadiyah Samarinda. Namun sebelum menikmati sukses, ia pernah berkeliaran di jalanan. Anak dari pasangan H Muhammad Amin dan Hj Ida, dikenal tekun mencari uang. Sejak kecil ia sudah mengais rejeki di jalanan. Di persimpangan jalan Basuki Rahmat, menjadi tempat jual koran saat ia masih SD.

Tidak hanya menjual koran saja, Muslimin mengaku juga pernah menjadi tukang semir sepatu di pasar pagi. Hingga akhirnya, ia bisa mengumpulkan uang dan kuliah.

"Waktu masih kuliah, saya sering bikin spanduk. Kebetulan dulu bisa nyablon. Jadi sering bikin spanduk untuk demonstrasi. Dari situ, mulai usaha, terima order sablon spanduk dan bikin cetak undangan," tutur Muslimin.

KIni setelah berpuluh-puluh tahun menggeluti usaha percetakan, Muslimin sudah memiliki penghasilan yang terbilang lebih dari cukup. Selain memiliki rumah tinggal di komplek perumahan Vila Tamara, ia memiliki dua ruko. Hasil keuntungan dari usaha cetaknya, Muslimin hampir setiap tahun umroh.

"Giliran saja. Tahun depan gantian siapa yang umroh. Keluarga atau saudara. Alhamdulillah, semua pekerjaan kalau ditekuni akan ada hasilnya nanti. Asal jangan mengeluh terus," pesan Muslimin. (*)

 

Sumber : http://kaltim.tribunnews.com/2015/04/15/kisah-sukses-pengusaha-percetakan-dari-penjaja-koran